Kisah Pilot Lion Air Sebelum Nyemplung di Laut Bali

Kantor berita Reuters mendapat informasi ekslusif dari sumbernya terkait hasil pemeriksaan sementara terhadap pilot Lion Air yang jatuh di perairan Bali, M Ghazali. Disebutkan, ada pengalihan kontrol dari kopilot yang berkebangsaan India ke Ghazali.

Ghazali memiliki pengalaman 15 ribu jam terbang serta memiliki lisensi instruktur penerbangan. Sedangkan si kopilot mengantongi pengalaman 2 ribu jam terbang.

Disebutkan Reuters, Senin (15/4/2013), sang kopilot memang biasa memegang kendali untuk penerbangan domestik. Penerbangan yang membawa 101 penumpang itu seharusnya berlangsung selama 1 jam 40 menit.

Saat Lion Air hendak mendarat, ada pesawat Garuda Indonesia di belakangnya. Sementara di landasan Bandara Ngurah Rai Bali suda bersiap pesawat lain yang akan lepas landas.

Sang kopilot kala itu tak bisa melihat landasan karena hujan deras. Lalu, sang kapten M Ghazali pun mengambil alih kendali.

Menurut sumber, di antara ketinggian 400 hingga 200 kaki, sang pilot menggambarkan penerbangan itu seperti menembus tembok air. Hujan sangat deras dan minimnya pandangan membuat para kru tak memiliki banyak waktu untuk bereaksi.

Biasanya, bila pilot tak melihat landasan, maka pesawat akan dinaikkan kembali untuk berputar. Itu adalah prosedur rutin.

Namun, saat kejadian itu, pesawat tak mau dibawa naik, malah terus turun hingga mengarah ke lautan.

"Sang kapten mengatakan dia berniat untuk naik dan berputar, tapi dia merasa pesawat itu ditarik turun oleh angin. Itulah kenapa pesawat jatuh ke laut," ujar sumber.

 sumber : http://news.detik.com

Posted by Unknown On Monday, 15 April 2013 0 comments
Jika artikel ini bermanfaat,bagikan kepada rekan melalui:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

More

Popular Posts